Notonogoro.com
Atas nama demokrasi, atas
nama keadilan dan atas nama perjuangan persamaan hak maka tidak ada
sedikitpun keraguan untuk merusak fasilitas umum dalam demo yang
dilakukan. Tidak ada rasa malu untuk menyusahkan orang lain atas aksi
demo yang dilakukan. Justru dengan mengganggu dan merusak fasilias umum
maka rasa bangga dan rasa hebat mengalir dalam diri mereka. Apapun
aturan hukum yang ada namun pada akhirnya anarkisme lah yang menjadi
pemimpin mereka. Demo mahasiswa, demo buruh dan demo kepada desa sama
saja hanya membuat susah orang lain. Inikan cara demo yang mereka
banggakan sebagai pejuang demokrasi. Haruskan selalu menyusahkan orang
lain tanpa peduli apapun?….
Mereka syah melakukan demo
untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka syah untuk teriak-teriak.
Mereka syah memakai kendaraan umum untuk mengangkut mereka. Tetapi
apakah syah dengan membakar ban dijalan umum. Apakah syah dengan menutup
jalan tol. Apakah syah dengan mendobrak pabrik dan menarik buruh yang
sedang bekerja. Apakah syah merusak pagar gedung milik pemerintah.
Apakah syah menyandera mobil tanki minyak. Apakah syah membakar mobil
plat merah….. kenapa yang seperti ini terus saja terjadi….
Apakah memang sudah mampet
semua saluran komunikasi yang ada. Apakah sudah tidak da lagi jalan
musyawarah dengan pikiran poritif di Negara ini. apakah sudah tidak ada
lagi kepedulian pempimpin terhadap rakyatnya. Apakah sudah tidak ada
lagi kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya. Apakah semua jalan
sendiri-sendiri. dimana letak kepedulian dan saling menghargai. Dimana
letak mengayomi dari para pemimpin yang ada. Kenapa kok semakin jauh
jarak antara pemimpin dengan rakyatnya.
Andaikan semangat musyawarah
dijadikan nilai luhur bangsa ini maka tentunya akan jauh berkurang demo
yang mengganggu fasilitas umum. Tentu akan hilang demo yang anarkis
dibumi Pertiwi ini. mereka para pemimpin yang di demo itukan mendapatkan
gaji dari uang rakyat. Mereka seharusnya memimpin rakyatnya dengan baik
dan benar. Kenapa mereka pada lupa dengan rakyatnya sendiri. kenapa
mereka hanya ingat kepada segala sesuatu yang ada uangnya atau yang
menguntungkan partai nya saja. Kenapa rakyat selalu dibohongi dan
dijadikan alat untuk mendapatkan kekuasaan semata.
Jangan pernah mengorbankan
kepentingan umum hanya untuk menyuarakan aspirasnya. Ingat lah Negara
ini bukan milik segelintir kelompok saja. Ini milik kita semua. Jadi
pada saat demo seharusnya sudah diatur tempat dan cara berdemonya.
Harusnya disepakati dari awal untuk tidak mengganggu masyarakat lain.
Carilah simpati dengan sebaik-baiknya. Dengan demo yang simpatik tentu
masyarakat akan memberikan dukungan ikhlasnya. Tetapi justru sebaliknya,
dengan demo yang anarkis dan mengganggu kepentingan umum akan lahir
nilai dan sikap benci dari masyarakat kepada mereka yang berdemo
tersebut.
Jadi seharunsya demo
hanyalah menjadi agenda terakhir saja. Musyawarah harus menjadi cara
damai dan penuh kekeluargaan untuk mendapatkan solusinya. Para pemimpin
tampilah sebagai pemimpin. Mereka adalah yang membayar gaji kalian.
Mereja rakyat yang memberikan fasilitas hidup mewah kepada kalian.
Mereka memilih kalian sebagai pemimpin untuk memperjuangkan segala
kepentingan masyarakat. Jadi berjuanglah untuk mereka. Berbuatlah yang
terbaik untuk anak cucu kita semua. Jangan pernah menjadi pemimpin
dengan sikap bohir atau penguasa semata. Janganlah lupa kepada rakyat
yang memilih kalian.
Jadilah penyalur dan
penyelesai semua masalah yang ada di tengah masyarakat.bukalah pintu
hati untuk menerima masyarakat yang datang mengadu. Hadapi, dengan dan
selesaikan semua masalah mereka. Jangan biarkan rakyat kehilangan
kepercayaan kepada pemimpin yan mereka pilih sendiri. akhirnya
masyarakat akan cari solusi sendiri dengan anarkis, mengganggu da
nmerusak kepentingan umum. Semua adalah salah kalian sebagai pemimpin.
Kalau telah lupa untuk apa kalian menjadi pemimpin. Kalian tidak akan
pernah menjadi pemimpin jika tidak ada yang dipimpin.
Maka jadilah pemimpin yang
sebaik-baiknya dengan mendengarkan dan memperjuangkan semua kepentingan
masyarakat sesuai dengan segala peraturan yang ada….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar