Kamis, 14 November 2013

Tulisan Fungsi Berhijab








Gadis-gadis Muslimah berjilbab, anggun dan salehah. (ilustrasi)"Dunia ini adalah perhiasan dan seindah-indahnya perhiasan dunia adalah wanita sholehah." (HR.Muslim)

Wanita itu tercipta dengan sifat kelembutan hati dan jiwa, itulah kodratnya. Alangkah indahnya, ketika wanita sholehah diibaratkan laksana teratai yang mekar di telaga madu. Permata yang senantiasa bersinar walau berada di kubangan lumpur sekalipun. Ia mempunyai akhlak dan pribadi yang begitu cantik.

Cantik di mata Allah itu tidak dinilai berdasarkan paras rupa. Tetapi cantik di hadapan Allah itu, ternilai dari hati yang senantiasa berada dalam tuntunan syariat-Nya.

Sungguh, begitu mulia Allah SWT menciptakan seorang wanita dengan segala kelebihan yang diberikan. Sejak seorang wanita mencapai masa akil baligh, ia diwajibkan menutup aurat pada seluruh tubuhnya terkecuali bagian wajah dan telapak tangan. Begitu jelas seruan Allah kepada seorang wanita untuk menutup aurat, yang tertuang dalam Alquran:

”Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59)

Perbedaan wanita yang mengenakan jilbab dan tidak, sungguh terlihat jelas. Seperti halnya, ketika seorang wanita berjilbab berjalan di tengah kerumunan orang banyak, seringkali orang-orang yang berada di tempat itu mengucapkan salam yang merupakan doa. Sedangkan wanita yang tidak mengenakan jilbab dengan pakaian serba terbuka, mereka kerap kali diganggu dengan godaan-godaan kaum Adam yang begitu mengganggu ketenteraman jiwa.

Yang tertutup itu akan terlihat jauh lebih indah. Seperti halnya, jika kita mempunyai sebuah buku. Buku yang tersampul rapi akan lebih terlihat menarik, dibandingkan dengan buku yang tidak bersampul. Itulah penggambaran seorang wanita yang mengulurkan jilbab sebagai penutup kepalanya.

Saat kita telah menunaikan kewajiban untuk menutup aurat, hendaknya apa yang sudah menjadi prinsip kita, peganglah dengan teguh. Dengan tetap menjaga hati dan pandangan, semata-mata hanya karena Allah. Cantik pada parasmu akan hilang seiring berjalannya sang waktu. Akan tetapi, cantik pada hatimu takkan pernah lekang, sekalipun sang waktu telah meninggalkanmu.

Fenomena jilbab gaul yang kini sedang menjadi tren di Indonesia sungguh sangat disayangkan. Memakai Jilbab hanya untuk tuntutan tren semata. Mengenakan penutup kepala, tapi pakaian yang ia kenakan begitu terlihat tampak jelas lekukan tubuhnya.

Rasullullah Saw bersabda, ”Antara penghuni-penghuni neraka ialah wanita yang memakai baju tetapi masih bertelanjang, menggodai dan digodai, mereka ini tidak akan masuk syurga malah bau syurga pun tidak akan sampai kepada mereka.”
Jilbab yang dikenakan haruslah menyembunyikan mahkota diri, laksana sekuntum mawar berduri, yang terlihat cantik dengan durinya. Bukan untuk menyakiti, tapi untuk menjaga diri agar kelak diizinkan Ilahi menghiasi taman firdausi.

Alangkah indahnya ketika jilbab itu diulurkan ke segenap tubuh yang telah Allah tentukan, disertai dengan pancaran akhlak mulia. Maka, terlihat anggunlah si wanita yang insya Allah atas izin Sang Maha Pencipta, kelak ia akan dijadikan bunga pengharum taman surga, bagaikan haruman mewangi dari kuntuman kasturi.

Jilbab itu bukan untuk memenjarakanmu, tapi untuk menjaga kehormatanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar