Kamis, 05 Juli 2018

FUNGSI WAYANG SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN "Ilmu Budaya Dasar"

FUNGSI WAYANG SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN 

 
Wayang adalah seni dekoratif yang merupakan ekspresi kebudayaan nasional. Disamping merupakan ekspresi kebudayaan nasional juga merupakan media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Wayang merupakan media pendidikan, karena ditinjau dari segi isinya, banyak memberikan ajaran-ajaran kepada manusia. Baik manusia sebagai individu atau manusia sebagai anggota masyarakat. Jadi wayang dalam media pendidikan terutama pendidikan budi pekerti, besar sekali gunanya. Oleh karena itu wayang perlu dilestarikan, dikembangkan, lebih-lebih wayang kulit Purwa.
Wayang menjadi media informasi, karena dari segi penampilannya, sangat komunikatif didalam masyarakat. Dapat dipakai untuk memahami sesuatu tradisi, dapat dipakau sebagai alat untuk mengadakan pendekatan kepada masyarakat, memberikan informasi mengenai masalah-masalah kehidupan dan segala seluk-beluknya.
Wayang sebagai media hiburan, karena wayang dipakai sebagai pertunjukan didalam berbagai macam keperluan sebagai hiburan. Selain dihibut para peminat dibudayakan dan diperkaya secara sepiritual.
Jelas wayang dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental, karena didalamnya banyak tersirat unsur-unsur pendidikan mental dan watak.
Untuk membangung manusia seutuhnya, pembangunan mental adalah penting sekali. Oleh karena itu pengenalan nilai wayang, terutama wayang kulit Purwa yang banyak orang mengatakan bahwa wayang adalah kesenian klasik yang adi luhung, perlu digalakan.
Lebih-lebih disekolah-sekolah sebagai pusat kebudayaan dan tempat pumpunan generasi muda yang menadi generasi penerus bangsa perlu dikenalkan, diserapkan, dan ditanamkan.
Unsur-unsur pendidikan dalam wayang kulit mengenai hal-hal seperti; masalah keadilan, kebenaran, kesehatan, kejujuran, kepahlawanan, kesusilan, psykhologi, filsafat, dan berbagai problema watak manusiawi yang sukar diungkapkan atau dipecahkan.
Media pendidikan dalam wayang kukit Purwa tidak hanay terdapat pada ceita-ceritanya, cara pentas atau pakelirannya, instruemen dan seni pedalangannya, tetapi juga pada perwujudan gambar wayang itu masing-masing. Wayang-wayang itu adalah gambaran watak manusia. Digambarkan tidak kurang dari 200 watak manusia pada kurang lebih 200 macam gambar wayang kulit Purwa.
Sebagian besar dasar watak banyak dilukiskan pada wujud raut muka yaitu pada posisi bentuk dan warnanya. Ada juga yang dilukiskan pada posisi ukuran tubuh dan bentuk tubuhnya.
Perwujudan raut muka yang mengekspresikan watak terdapat pada bentuk-bentuk mata, hidung, mulut, warna roman muka, begitu juga pada posisi sikap wajah; yaitu luruh, longok, dan langaknya.
Sikap menunduk (luruh), melihat kedepan (longok), dan agak menengadah (langak), menggambarkab watak yang berbeda. Begitu juga wajah yang berwarna hitam, merah, putih, biru pada raut mukanya.

 Sumber:
https://sarwasarwibudaya.wordpress.com/2013/09/15/fungsi-wayang-dan-wayang-sebagai-sarana-pendidika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar