Sejarah Organisasi dan Contoh Sejarah Organisasi
Pengertian dan sejarah timbulnya organisasi
Definisi
organisasi, istilah organisasi sering kita debgar bahkan dari tingkat
sekolah menengah pertama (smp) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS
bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing.
dari beberapa artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.
bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing.
dari beberapa artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.
Berikut contoh organisasi dan sejarahnya :
BUDI UTOMO
Budi
utomo adalah suatu organisasi yand didirikan oleh kalangan terpelajar
di sekolah yang berasal dari priyayi “baru” atau rendahan. Mereka
memiliki pandangan bahwa pendidikan adalah kunci untuk kemajuan.
Kelompok inilah yang merupakan kelompok pertama pembentuk suatu
organisasi yang benar-benar modern.
Dr.Wahidin Sudirohusodo adalah tokoh yang membidani lahirnya Budi Utomo
melalui kegiatannya menghimpun dana beasiswa untuk memberikan
pendidikan barat kepada golongan priyayi jawa. Kegiatan yang dilakukan
oleh Dr.Wahidin disambut oleh Soetomo, seorang mahasiswa School Tot
Opleding Van Indische Arsten (STOVIA) atau sekolah dokter jawa. Bersama rekan-rekannya dia mendirikan budi utomo di Jakarta pada tanggal 20 mei 1908.
Budi utomo sejak awal berdiri sudah menetapkan bahwa bidang perhatian organisasi ini pada upaya peningkatan pendidikan dan memajukan pendidikan masyarakat dengan member kesempatan dan beasiswa bagi rakyat Indonesia untuk menempuh pendidikan. Hanya saja ruang lingkup yang menjadi obyek pengembangan pendidikan ini awalnya hanya meliputi penduduk jawa dan Madura.
Bilamana diperhatikan dari segi keanggotaannya, organisasi budi utomo mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
· Bersifat
local, sebab anggotanya terbatas dengan penduduk jawa dan Madura,
kemudian berkembang ke bali, tidak meliputi seluruh wilayah Indonesia.
· Bersifat
Moderat dan Aristokratis, tidak bertindak redikal dalam memperjuangkan
tujuannya/ Hal ini dimaklumi karena sebagian besar anggotanya adalah
pegawai negeri dan juga dari lapisan ningrat.
Pada
kongres budi utomo yang diselenggarakan pada 3-5 oktober 1908, Tirto
Kusumo diangkat menjadi ketua pengurus besar dalam kongres ini,
etnonasionalisasi semankin bertambah besar. Selain itu dalam kongres
tersebut juga timbul dua kelompok, yaitu kelompok pertama diwakili oleh
golongan pemuda yang merupakan minoritas yang cenderung menempuh jalan
politik dalam menghadapi pemerintah colonial. Adapun kelompok kedua
merupakan golongan mayoritas diwakili oleh golongan tua yang menempuh
perjuangan dengan cara lama, yaitu sosiokultural (pendidikan,
pengajaran, dan kebudayaan).
Golongan
minoritas yang berpandangan maju dalam organisasi ini dipelopori oleh
Dr.Tjipto Mangunkusumo ingin menjadikan budi utomo bukan hanya sebagai
parta politik yang mementingkat rakyat, melainkan juga sebuah organisasi
kegiatannya tersebar di Indonesia, bukan hanya di jawa dan di Madura.
Sementara golongan tua menginginkan pembentukan dewan pimpinan yang
didominasi oleh para pejabat generasi tua. Golongan ini juga mendukung
pendidikan yang luas bagi kaum priyayi dan mendorong kegiatan pengusaha
jawa. Tjipto terpilih sebagai seorang anggota dewan. Namun, pada 1908
dia mengundurkan diri dan akhirnya bergabung dengan Indische Partiij
yang perjuangannya bersifat redikal.
Karakteristik
Budi Utomo yang seperti demikian menyulitkan untuk bertindak
revolusioner, walaupun lambat laun juga mempunyai program politik dan
memperluas keanggotaannya hingga sampai ke bali. Hal ini karena banyak
anggota dari budi utomo adalah pegawai pemerintahan belanda dan banyak
berasal dari kalangan ningrat. Kondisi inilah yang mengakibatkan
keluarnya beberapa tokoh utama dari budi utomo, seperti cipto
mangunkusumo, soetomo dan soepomo. Tokoh-tokoh ini beralih ke Indische
Party yang gerakannya lebih redikal.
Dalam
perkembangan selanjutnya Budi Utomo tetap meneruskan cita-cita mulia
menuju kemajuan yang selaras buat tanah air dan bangsa. Ketika pecah
perang dunia 1 (1914) Budi utomo turut mempertahankan Indonesia dari
serangan luar, yang mengusulkan dibentuknya “Komite Indie Weeber”
(komisi untuk pertahanan Negara).
Budi
utomo juga terlibat dalam rapat-rapat untuk membawa dewan rakyat
(Volksraad), yang baru dapat terealisasi tahuns 1918. Belanda memang
member peluang pada Budi Utomo untuk terlibat, Karena sikapnya yang
Moderat sehingga pemerintah colonial tidak terlalu mengkhawatirkan
organisasi tersebut.
Pada
Dekade abad-20, april 1930. Budi utomo dibuka keanggotaannya bagi semua
golongan bangsa Indonesia. Pada kognres April 31, anggaran dasar budi
utomo dirubah untuk membuka diri. Pada kongres itu diputuskan untuk
bekerja sama dengan organisasi lain yang berdasarkan prinsip koperasi.
Dalam konfresi yang diselanggarakan pada Desember 1932 di Solo,
diumumkan tentan disahkannya badan persatuan yang terdiri dari
organisasi-organisasi yang bertuajuan mencapai Indonesia merdeka, namnya
parindra. Kelompok organisasi ini bersifat Kooperasi tapi terhadap
sesuatu hal yang lain bisa jadi non Kooperasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar